Minggu, 05 Mei 2013

Asupan Ibu Hamil






Asupan nutrisi di masa kehamilan sangat penting dalam tumbuh kembang janin dalam rahim. Tapi ini bukan berarti ibu hamil boleh menyantap makanan dalam jumlah banyak ya! Ingat, yang dibutuhkan ialah asupan makanan bergizi, bukan makan banyak. Nutrisi ini juga vital untuk mencegah beragam komplikasi persoalan saat melahirkan. Sumber nutrisi terbaik di masa kehamilan bisa didapatkan dari sayur dan buah. Antara lain alpukat, jeruk, apel, kacang-kacangan, bayam dan sayuran hijau lainnya. Sayur dan buah yang dikonsumsi dalam keadaan mentah juga masih memiliki enzim yang akan meringankan kerja organ tubuh. Yang penting, pastikan saja sayur dan buah dikonsumsi dalam keadan bersih. Jika ingin aman, ibu hamil dapat mengonsumsi sayur dan buah hidroponik, sehingga bisa lebih tenang makan dalam keadaan segar sebagai lalapan (tidak dimasak). Ingat, parasit telur toksoplasma ada di tanah. Jadi sayur dan buah yang ditanam pada media selain tanah (hidroponik) bisa mengurangi ancaman ini. Sayur dan buah yang tepat, seperti timun, selada, brokoli kukus, tomat dan pir, ditambah putih telur yang direbus, sebetulnya sudah memberikan asupan karbohidrat yang cukup dan juga tidak mengakibatkan indeks gula darah meroket cepat. Efeknya, ibu hamil bisa lebih bugar dan tidak merasa lemas selama masa kehamilan. Benefit lain, ibu hamil tidak akan mengalami kelebihan berat badan. Jika rasa mual begitu hebat, pastikan perut jangan kosong. Makanlah lebih sering dalam jumlah kecil. Buah bisa menjadi cemilan yang baik. Begitu pula crackers gandum.

Ibu hamil juga membutuhkan asupan kalsium ekstra sebab kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin. Jika tidak mencukupi, maka janin akan menyerap kalsium dari si ibu sehingga bisa menyebabkan ibu mengalami osteoporosis. Tapi jangan mudah terbujuk iklan susu khusus ibu hamil. Jika Anda perhatikan dengan seksama, kandungan zat untuk ibu hamil tidak jauh berbeda dengan susu biasa. Jadi, ibu hamil yang biasa minum susu UHT sebelum masa kehamilan bisa saja meneruskan kebiasaan ini. Namun, jika susu justru membuat ibu hamil merasa mual, jangan pusing dan bingung. Sebab kalsium bisa didapatkan dari makanan antara lain dari kacang-kacangan dan sayur hijau. Itulah sebabnya, ibu hamil penganut cara vegan (yang berarti juga tidak minum susu), bisa menjalani masa kehamilan yang sehat tanpa osteoporosis. Adapun asam folat yang sangat dibutuhkan janin untuk pembentukan sel baru, bisa didapatkan ibu hamil dari sayuran hijau. Antara lain bayam, kangkung, asparagus, selada serta brokoli. Asam folat juga bisa didapatkan dari buah-buahan seperti pisang, pepaya, strawberry, juga jeruk dan nanas. Yang perlu diperhatikan ialah, ibu hamil tidak akan mendapatkan asupan asam folat dengan optimal jika mengonsumsi sayuran dalam keadaan matang. Omega 3 juga tidak selalu dibutuhkan dari ikan salmon, kok. Ibu hamil bisa mendapatkannya dari jambu biji, alpukat, bahkan blewah, kiwi dan mangga. Jika masih kurang juga, kebutuhan asam folat dan omega 3 dalam masa kehamilan biasanya dibantu dengan suplemen.
Baca selengkapnya

MEMAHAMI WARNA DAN BENTUK FESES BAYI


Frekuensi yang sering bukan berarti pencernaannya terganggu. Waspadai bila warnanya
putih atau disertai darah. Kegiatan buang air besar pada bayi kadang membuat khawatir
orang tua. Warna, bentuk dan polanya yang berbeda dengan orang dewasa inilah yang
kerap menimbulkan kecemasan.
Sebelum kita menjadi cemas, berikut penjelasan dr. Waldi Nurhamzah, Sp.A, tentang feses
bayi.

WARNA
Umumnya, warna-warna tinja pada bayi dapat dibedakan menjadi kuning atau cokelat,
hijau, merah, dan putih atau keabu-abuan. Normal atau tidaknya sistem pencernaan bayi,
dapat dideteksi dari warna-warna tinja tersebut.

Kuning
Warna kuning diindikasikan sebagai feses yang normal. Kata Waldi, warna feses
bayi sangat dipengaruhi oleh susu yang dikomsumsinya. "Bila bayi minum ASI
secara eksklusif, tinjanya berwarna lebih cerah dan cemerlang atau didominasi
warna kuning, karenanya disebut golden feces. Berarti ia mendapat ASI penuh, dari
foremilk (ASI depan) hingga hindmilk (ASI belakang)."
Warna kuning timbul dari proses pencernaan lemak yang dibantu oleh cairan
empedu. Cairan empedu dibuat di dalam hati dan disimpan beberapa waktu di
dalam kandung empedu sampai saatnya dikeluarkan. Bila di dalam usus terdapat
lemak yang berasal dari makanan, kandung empedu akan berkontraksi
(mengecilkan ukurannya) untuk memeras cairannya keluar. Cairan empedu ini akan
memecah lemak menjadi zat yang dapat diserap usus.
Sedangkan bila yang diminum susu formula, atau ASI dicampur susu formula,
warna feses akan menjadi lebih gelap, seperti kuning tua, agak cokelat, cokelat tua,
kuning kecoklatan atau cokelat kehijauan.

Hijau
Feses berwarna hijau juga termasuk kategori normal. Meskipun begitu, warna ini
tidak boleh terus-menerus muncul. "Ini berarti cara ibu memberikan ASI-nya belum
benar. Yang terisap oleh bayi hanya foremilk saja, sedangkan hindmilk-nya tidak."
Kasus demikian umumnya terjadi kalau produksi ASI sangat melimpah.
Di dalam payudaranya, ibu memiliki ASI depan (foremilik) dan ASI belakang
(hindmilk). Pada saat bayi menyusu, ia akan selalu mengisap ASI depan lebih dulu.
Bagian ini mempunyai lebih banyak kandungan gula dan laktosa tapi rendah lemak.
Sifatnya yang mudah dan cepat diserap membuat bayi sering lapar kembali.
Sedangkan, ASI belakang (hindmilk) akan terisap kalau foremilk yang keluar lebih
dulu sudah habis. Hindmilk mengandung banyak lemak. "Lemak ini yang membuat
tinja menjadi kuning."
Nah, kalau bayi hanya mendapat foremilk yang mengandung sedikit lemak dan
banyak gula, kadang-kadang terjadi perubahan pada proses pencernaan yang
akhirnya membuat feses bayi berwarna hijau. Bahkan sering juga dari situ
terbentuk gas yang terlalu banyak (kentut melulu), sehingga bayi merasa tak
nyaman (kolik).
Mestinya yang bagus itu tidak hijau terus, tapi hijau kuning, hijau dan kuning,
bergantian. "Ini berarti bayi mendapat ASI yang komplet, dari foremilk sampai
hindmilk supaya kandungan gizinya komplet. Nah, ibu harus mengusahakan agar
bayinya mendapat foremilk dan hindmilk sekaligus."
Sayangnya, disamping ASI, ibu juga kerap memberikan tambahan susu formula.
Sebelum proses menyusunya mencapai hindmilk, anak sudah telanjur diberi susu
formula hingga kenyang. Akibatnya, ia hanya mendapat ASI foremilk saja.
Waldi menyarankan, "Berikan ASI secara eksklusif. Perbaiki penatalaksanaan
pemberiannya agar bayi bisa mendapat foremilk dan hindmilk." Kiatnya mudah;
susui bayi dengan salah satu payudara sampai ASI di situ habis, baru pindah ke
payudara berikutnya.

Merah
Warna merah pada kotoran bayi bisa disebabkan adanya tetesan darah yang
menyertai. Namun dokter tetap akan melihat, apakah merah itu disebabkan darah
dari tubuhnya sendiri atau dari ibunya.
Jika bayi sempat mengisap darah ibunya pada proses persalinan, maka pada
fesesnya akan ditemukan bercak hitam yang merupakan darah. Umumnya bercak
itu muncul selama satu sampai tiga hari. "Jadi, tinggal dites saja, asalnya dari
mana? Dari darah ibu atau darah bayi." Bila darah itu tetap muncul pada fesesnya
(bisa cair ataupun bergumpal), dan ternyata bukan berasal dari darah ibu, maka
perlu diperiksa lebih lanjut.
Kemungkinannya hanya dua, yaitu alergi susu formula bila bayi sudah
mendapatkannya, dan penyumbatan pada usus yang disebut invaginasi.
Dua-duanya butuh penanganan. Kalau ternyata invaginasi, bayi harus segera
dioperasi.
"Darah ini sangat jarang berasal dari disentri amuba atau basiler, karena makanan
bayi, kan, belum banyak ragamnya dan belum makan makanan yang kotor." Kalau
penyakitnya serius, biasanya bayi juga punya keluhan lain, seperti perutnya
membuncit atau menegang, muntah, demam, rewel dan kesakitan.

Putih/Keabua-abuan
Waspadai segera jika feses bayi yang baru lahir berwarna kuning pucat atau putih
keabu-abuan. Baik yang encer ataupun padat. Warna putih menunjukkan gangguan
yang paling riskan. Bisa disebabkan gangguan pada hati atau penyumbatan saluran
empedu. "Ini berarti cairan empedunya tidak bisa mewarnai tinja, dan ini tidak
boleh terjadi karena sudah 'lampu merah'."
Waldi menegaskan, bila bayi sampai mengeluarkan tinja berwarna putih, saat itu
juga ia harus dibawa ke dokter. Jangan menundanya sampai berminggu-minggu
karena pasti ada masalah serius yang harus diselesaikan sebelum bayi berumur tiga
bulan. Sebagai langkah pertama, umumnya dokter akan segera melakukan USG
pada hati dan saluran empedunya.
"Yang sering terjadi, ibu terlambat membawa bayinya. Dipikirnya tinja ini nantinya
akan berubah. Padahal kalau dibiarkan, dan bayinya baru dibawa ke dokter
sesudah berumur di atas tiga bulan, saat itu si bayi sudah tidak bisa diapa-apakan
lagi karena umumnya sudah mengalami kerusakan hati. Pilihannya tinggal
transplantasi hati yang masih merupakan tindakan pengobatan yang sangat mahal
di Indonesia."

BENTUK
Feses bayi di dua hari pertama setelah persalinan biasanya berbentuk seperti ter atau
aspal lembek. Zat buangan ini berasal dari pencernaan bayi yang dibawa dari kandungan.
Setelah itu, feses bayi bisa bergumpal-gumpal seperti jeli, padat, berbiji/seeded dan bisa
juga berupa cairan. Feses bayi yang diberi ASI eksklusif biasanya tidak berbentuk, bisa
seperti pasta/krem, berbiji (seeded), dan bisa juga seperti mencret/cair. Sedangkan feses
bayi yang diberi susu formula berbentuk padat, bergumpal-gumpal atau agak liat dan
merongkol/bulat. Makanya bayi yang mengonsumsi susu formula, kadang suka bebelan
(susah buang air besar, Red), sedangkan yang mendapat ASI tidak. Bila bayi yang sudah
minum susu formula mengeluarkan feses berbentuk cair, hal itu perlu dicurigai. "Bisa jadi
si bayi alergi terhadap susu formula yang dikonsumsinya atau susu itu tercemar bakteri
yang mengganggu usus." Kesulitan mendeteksi normal tidaknya feses akan terjadi bila ibu
memberikan ASI yang diselang-seling susu formula. Misalnya, akan sulit menentukan
apakah feses yang cair/mencret itu berasal dari ASI atau susu
formula. "Kalau mencretnya karena minum ASI, ini normal-normal saja karena system
pencernaannya memang belum sempurna. Tetap susui bayi agar ia tidak mengalami
dehidrasi. Tapi bila mencretnya disertai keluhan demam, muntah, atau keluhan lain, dan
jumlahnya sangat banyak serta mancur, berarti memang ada masalah dengan bayi. Ia
harus segera dibawa ke dokter.

FREKUENSI
Masalah frekuensi sering mencemaskan ibu, karena frekuensi BAB bayi tidak sama dengan
orang dewasa. Kalau ibu mungkin sehari cuma sekali, jadi kalau anaknya sampai lima kali
sehari, ini sudah membuat cemas." Padahal frekuensi BAB setiap bayi berbeda-beda.
Bahkan, bayi yang sama pun, frekuensi BAB-nya akan berbeda di minggu ini dan minggu
depannya. "Itu karena bayi belum menemukan pola yang pas. Umumnya di empat atau
lima minggu pertama, dalam sehari bisa lebih dari lima kali atau enam kali. Enggak
masalah, selama pertumbuhannya bagus." Bayi yang minum ASI eksklusif, sebaliknya bisa
saja tidak BAB selama dua sampai empat hari. Bahkan bisa tujuh hari sekali. Bukan berarti
ia mengalami gangguan sembelit, tapi bisa saja karena memang tidak ada ampas
makanan yang harus dikeluarkan. Semuanya dapat diserap dengan baik. Feses yang
keluar setelah itu juga harus tetap normal seperti pasta. Tidak cair yang disertai banyak
lendir, atau berbau busuk dan disertai demam dan penurunan berat badan bayi.
"Jadi yang penting lihat pertumbuhannya, apakah anak tidak rewel dan minumnya bagus.
Kalau tiga hari belum BAB, dan bayinya anteng-anteng saja, mungkin memang belum
waktunya BAB."
sumber : Santi Hartono.
Baca selengkapnya

Ibu Hamil dan Mitos Mitos


Masa kehamilan seorang ibu biasanya sarat larangan seperti jangan makan pedas, jangan minum air es, jangan ini dan jangan itu. Jangan khawatir, kebanyakan ‘jangan’ itu hanya mitos buat ibu hamil. Kalau Anda ragu, tanyakan saja kepada dokter kandungan Anda. Berikut ini 6 mitos terkait ibu hamil.

1. Ibu hamil jangan minum air es nanti bayi besar dalam kandungan sehingga sulit dilahirkan
Faktanya, air es memiliki nol kalori. Ibu hamil yang meminum 10 liter sehari selama masa kehamilan pun tidak akan menjadikan bayi besar dalam kandungan kecuali jika ibu  hamil minum es teh manis, es syrup ataupun menikmati es campur yang memiliki nilai kalori tinggi sehingga bisa menyebabkan ibu hamil kegemukan.


2. Jika perut ibu hamil membulat maka ia akan melahirkan bayi perempuan, jika lonjong bayinya laki-laki.
Faktanya, bentuk perut ditentukan posisi janin dalam rahim. Kalau posisi janin memanjang, bentuk perut akan terlihat lonjong. Sebaliknya, apabila janin melintang maka perut ibu hamil akan cenderung terlihat lebar. Perut ibu hamil yang membulat biasanya terjadi pada kehamilan pertama karena otot perut masih kuat.

3. Jangan menyiapkan perlengkapan bayi sebelum 7 bulan, pamali!
Faktanya, silahkan saja. Larangan itu sebetulnya bermaksud agar ibu hamil tidak terlalu konsumtif. Mencicil perlengkapan bayi perlu dilakukan jauh-jauh hari jika kita ingin menghemat. Mungkin saja ada baby carier yang diskon besar saat usia kehamilan kita baru 3 bulan. Tapi perhatikan barang-barang yang sungguh-sungguh dibutuhkan. Pompa ASI mungkin dibutuhkan, berlusin-lusin popok juga bisa disiapkan, termasuk bak mandi bayi.

4. Jangan makan pedas pada masa kehamilan, nanti bayi berkulit gelap dan rambutnya jarang. Minum saja sari kedelai dan air kelapa biar bayi bersih.
Faktanya, warna kulit serta tebal tipisnya rambut lahir, ditentukan genetika atau bersifat  keturunan. Minum air kelapa bagus untuk membuat tubuh kembali bugar tapi kalau terlalu sering dalam jumlah banyak, juga tak baik. Begitu juga dengan sari kedelai. Adapun makanan pedas, jika terlalu pedas akan menimbulkan rasa tak enak di perut, terutama jika gampang mual.
5. Ibu hamil dilarang berhubungan seks selama masa kehamilan karena bisa menyakiti janin, apalagi jika dilakukan pada trimester pertama.
Faktanya, janin dilindungi banyak lapisan yang menjaganya dari guncangan. Pun masih ada air ketuban dan selaput ketuban yang sangat rapat. Sejauh ibu hamil merasa nyaman, ia masih bisa melakukan hubungan seksual dengan suaminya. Hentikan hubungan seks jika ada ancaman keguguran pada trimester pertama, dan muncul pendarahan. Pada kehamilan kembar, dilarang melakukan hubungan seks pada trimester ketiga.

6. Jangan mengalungkan handuk di leher selama masa kehamilan, nanti janin terlilit tali pusar
Ibu hamil harus membuang mitos satu ini dari daftar kekhawatiran sebab antara tali pusar dan lilitan handuk sama sekali tidak berhubungan. Bayi yang terlilit tali pusar, kemungkinan disebabkan oleh sejumlah faktor antara lain tali pusat yang terlalu panjang dan air ketuban yang banyak.

Baca selengkapnya

Kamis, 18 April 2013

Bagaimana Cinta Ibu Mempengaruhi Otak Anak

Elin Yunita Kristanti

VIVAnews - Beratnya hanya 1,4 kilogram, tapi mengandung lebih dari 100 juta sel syaraf. Ia mengatur gerak seluruh badan dan pemikiran kita, bahkan mampu mengontrol orang lain: otak. Studi terakhir menyebut, otak sejatinya adalah "hati" kita, di mana segala perasaan berkecamuk, termasuk cinta. 

Ini salah satu buktinya. Sebuah penelitian para ilmuwan dari University of California, Los Angeles (UCLA) membandingkan dua otak anak berusia 3 tahun dengan nasib berbeda. Untuk menunjukkan, pengasuhan dengan kasih sayang bukan hanya merawat secara emosional, tapi juga menentukan ukuran otak seorang anak. 

Dari hasil pemindaian otak ditemukan, otak anak yang diasuh dengan kasih sayang dan cukup cinta berukuran jauh lebih besar, memiliki bintik dan area hitam lebih sedikit dari yang lain, yang diabaikan. 

Menurut para ahli syaraf, perbedaan ukuran otak anak berasal dari satu penyebab utama: tergantung cara setiap anak dirawat oleh ibu mereka.

Seperti dilaporkan Sunday Telegraph, anak dengan ukuran otak lebih besar dan perkembangan lebih maksimal dirawat oleh seorang ibu yang responsif terhadap bayinya.

Sementara, anak dengan ukuran otak yang menyusut, bisa jadi adalah korban dari tindakan abai bahkan penganiayaan.


Menurut penelitian tersebut, otak anak yang diabaikan tak memiliki areapaling fundamental yang dimiliki otak anak yang dirawat dengan penuh kasih sayang.

Lalu, apa pengaruhnya?

Para ilmuwan menyebut, anak dengan ukuran otak lebih besar berpeluang menjadi lebih cerdas dan berpotensi besar untuk mengembangkan kemampuan sosialnya, untuk berempati dengan orang lain.

Sebaliknya, anak dengan ukuran kecil, bahkan secara ekstrem, diduga lebih berpeluang kecanduan obat-obatan, terlibat dalam kriminal, dan jauh lebih mungkin untuk menjadi pengangguran dan menjadi tergantung pada bantuan negara. 

Tak hanya itu, anak tersebut lebih berpeluang mengalami masalah mental dan problem kesehatan serius lainnya. 

Profesor  Allan Schore dari UCLA mengatakan, jika bayi tidak dirawat dengan sebaik-baiknya dalam dua tahun pertama kehidupannya, itu dapat memiliki dampak yang mendasar dalam perkembangannya. 

Salah satunya, ia menunjuk, sejumlah gen terkait aspek fungsi otak termasuk kecerdasan, tidak bisa berfungsi. Sayangnya, ada kemungkinan gen-gen tersebut tidak bisa berkembang atau bahkan tak ada. 

Hasil studi ini tampaknya juga menunjukkan, makin parah seorang ibu mengabaikan anaknya, makin jelas kerusakan yang diakibatkan. 

Juga menguak konsekuensi mengkhawatirkan jika seorang anak yang masih dalam pertumbuhan kerap diabaikan orang tuanya sehingga otak mereka tak berkembang maksimal.

Namun, penelitian di Amerika Serikat itu menunjukkan "siklus memprihatinkan" itu bisa dipatahkan, oleh intervensi dini dan dukungan keluarga besar. 

Studi ini berkorelasi dengan penelitian yang dirilis awal tahun ini, yang menyebut bahwa anak-anak yang mendapat cinta dan kasih sayang dari ibu mereka di awal kehidupan mereka, akan lebih pintar dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk belajar.

Penelitian oleh psikiater anak dan ahli saraf di Washington University School of Medicine di St Louis, menemukan anak usia sekolah yang dirawat dengan kasih sayang ibunya di awal-awal perkembangannya, punya otak dengan hippocampus yang lebih besar. Untuk diketahui, hippocampus adalah struktur kunci penting dalam otak terkait kemampuan belajar, memori, dan respon terhadap stres.
Baca selengkapnya